• Setealah Anda menemukan tag diatas, salin script dibawah ini tepat diatas/sebelumnya KULINER SEGO JAGUNG

6/14/2015

KULINER SEGO JAGUNG

Indonesia tahun ini di hebohkan dengan beredarnya beras plastik, warga resah, pemerintah bingung. Padahal swasembada pangan belum terwujud, persediaan beras dalam negeri belum mencukupi. Kini berakhir sudah karier Lenny Sugihat dari jabatannya sebagi Direktur Utama Perum Bulog (liputan6.com)

Dokpri: Sego Jagung Seporsi
celetus salah seorang tukang becak,  ketika warga Jakarta bertanya mengenai perbedaan kedua daerah tersebut. Ditanya soal kuliner yang dekat dengan simpang lima, jawab tukang bejak : Sego jagung pak enak manteb, sueger, gembrobos, murah meriah, sing mesti orak bakal gelo.
Dokpri: Gudangan Godong Kates (Pepaya)

Dokpri: Pepes Welut (Belut)

Apakah benar Lenny di copot karena beras plastik, nampaknya kita tidak perlu repot membahas hal tersebut. Lebih asik jika kita membahas mengenai kuliner yang ada di kabupaten Grobogan. Nama Grobogan mungkin asing bagi pembaca, tapi tidak asing manakala membaca rumah makan yang bertuliskan “Sweike Purwodadi”. “Grobogan kabupatene purwodadi kutone rak yo ngono to pak”,

Orang Jakarta bingung, terlihat  tangannya ia tempelkan di jidat dan berucap, kira kira nasi jagungnya plastik tidak pak? Ya…tentu tidak pak, kalau mau beli jagung plastik ada di pasar Purwodadi lantai dua, banyak penjual mainan anak-anak termasuk jagung plastik. Tapi jika mau makan ke warung sego jagung bapak dari simpang lima ambil arah solo kurang lebih 2 km, silahkan Tanya warung Bu Harsiti. Keduanya tertawa lepas terbahak-bahak, untungnya tidak sampai muncrat ludahnya.

Mendengar sego jagung teringat dengan nyanyian Iwak peyek, iwak peyek sego jagung nyanyian Trio Macan yang tenar di tahun 2009. Lagu iwak peyek sego jagung hasil karya imron Bonek persebaya surabaya, ia menciptakan lagu untuk mendukung kesebelasan persebaya di laga play off di Stadion Siliwangi, Bandung 2009. Nyanyian ini ternyata menyebar Virus kebaikan untuk kuliner Grobogan.

Selain Sweike, Nasi Becek, Nasi Pager, Nasi Pecel Grambengan Purwodadi juga memiliki khas Kuliner Nasi Jagung. Seperti bisnis yang di geluti  Harsiti dari desa Dayang. Memulainya sejak tahun 2001 membawa berkah Harsiti dan keluarga. Penulis berlangganan sego jagung sejak tahun 2005, warung yang sederhana, dinding dari papan kayu dengan lantai beralaskan tanah. Kini sudah berubah dengan dinding dari batu bata, dan lantai beralaskan keramik. Tidak hanya itu biaya kuliah anaknya merupakan hasil dari bisnis menjual sego jagung.

Dokpri: Pemilik Warung : Suwarjin dan Harsiti
Harsiti bisa menjual nasi jagung 20 kg/ hari. Bahan jagung yang digunakan bukan sembarangan, melainkan jagung yang berwarna putih karena jika jagung yang berwarna merah kebanyakan untuk bahan ternak atau bahan campuran makanan anak anak. Jagung di Giling di pasar Purwodadi lantai dua. Sedangkan lauk pelengkapnya biar makin seger ada lemi dan botok yuyu sawah, Pepes Belut, Udang kali, Ikan Gabus, Ikan Banyar, Kedelai dan Tolo, Iwak penyek, sambel terasi, sayur lompong, sayur asem-asem, dan gudangan daun kates (papaya). 

Dokpri: Pepes ikan Banyar (Pindang)

 Selain Harsiti kita juga bisa memanjakan lidah kita di Warung Makan ibu Puji yang menyediakan Sego Jagung Goreng. Terletak di sebelah pojok barat laut alun-alun purwodadi tepat didepan kantor pos. Warung buka sejak tahun 2001 untuk gelar dagangan mulai pukul 17.00 - 24.00 WIB. Puji detemani 3 orang putranya, mas Agus, Imam dan mas Yadi sedangkan untuk malam minggu Puji ditemani 4 orang putranya termasuk menantunya.
 
Warung makan Bu Puji alun-alun Purwodadi
Seperti apasih nasi goreng jagung, pastinya beda dengan nasi goreng Djakarta, nasi goreng gila, nasi goreng babat. Bagi pecinta nasi goreng jagung, rasanya renyah, nikmat dan beda dengan nasi beras. Kata seorang dokter nasi jagung bagus untuk mereka yang punya penyakit Deabetes Militus. Cocok juga untuk mereka yang sedang diet karena tidak banyak mengandung lemak jenuhnya.

Harga nasi jagung tidak mahal cukup sediakan kocek 50.000 untuk lima orang sudah cukup. Lokasi parkir yang luas, dan tempat yang sederhana akan membawa suasana alam purwodadi yang bersahabat.
Dokpri: Dari kiri Ortu yang ku banggakan dan Penulis

Pembaca yang baik jika ingin merasakan nikmatnya  nasi jagung khas desa ala Purwodadi-grobogan Jawa Tengah, pembaca bisa datang langsung bersama keluarga untuk pukul 08.00 – 14.00 WIB, bisa datang di keluarahan Dayang letaknya dari simpang lima purwodadi ambil arah Solo kurang lebih 2 Km lalu belok kanan ambil gang perkampungan, atau silahkan Tanya warung sego jagung Harsiti. Di gang yang sama selain Harsiti ada lagi penjul sego jagung lainnya.
Warung makan milik Harsiti
Jika pembaca melintas ke Purwodadi sore hari sekitar pukul 17.00 – 12. 00 WIB pembaca bisa datang ke alun-alun purwodadi untuk menikmati nasi jagung khas Bu Puji untuk menikmati sego jagung goreng.
Lapak bu Puji di alun-alun
Penulis bangga menjadi putra daerah Grobogan, berharap kuliner Grobogan dapat menjadi ikon daerah. Bukan promosi tapi inilah curhatan hatiku untuk pembaca para budiman.


Grobogan, 14 Juni 2015
salam
Setiawan Widiyoko

No comments:

Post a Comment

Komentar anda sangat bermanfaat