Indonesia tahun ini di
hebohkan dengan beredarnya beras plastik, warga resah, pemerintah bingung. Padahal
swasembada pangan belum terwujud, persediaan beras dalam negeri belum
mencukupi. Kini berakhir sudah karier Lenny Sugihat dari jabatannya sebagi Direktur
Utama Perum Bulog (liputan6.com)
Dokpri: Gudangan Godong Kates (Pepaya) |
Dokpri: Pepes Welut (Belut) |
Apakah benar Lenny di copot karena beras plastik,
nampaknya kita tidak perlu repot membahas hal tersebut. Lebih asik jika kita
membahas mengenai kuliner yang ada di kabupaten Grobogan. Nama Grobogan mungkin
asing bagi pembaca, tapi tidak asing manakala membaca rumah makan yang
bertuliskan “Sweike Purwodadi”. “Grobogan kabupatene purwodadi kutone rak yo
ngono to pak”,
Orang Jakarta bingung, terlihat tangannya ia tempelkan di jidat dan berucap, kira kira nasi jagungnya plastik
tidak pak? Ya…tentu tidak pak, kalau mau beli jagung plastik ada di pasar
Purwodadi lantai dua, banyak penjual mainan anak-anak termasuk jagung plastik. Tapi
jika mau makan ke warung sego jagung bapak dari simpang lima ambil arah solo
kurang lebih 2 km, silahkan Tanya warung Bu Harsiti. Keduanya tertawa lepas
terbahak-bahak, untungnya tidak sampai muncrat ludahnya.
Mendengar sego jagung teringat dengan
nyanyian Iwak peyek, iwak peyek sego jagung nyanyian Trio Macan yang tenar di
tahun 2009. Lagu iwak peyek sego jagung hasil karya imron Bonek persebaya
surabaya, ia menciptakan lagu untuk mendukung kesebelasan persebaya di laga play off di Stadion Siliwangi, Bandung 2009. Nyanyian
ini ternyata menyebar Virus kebaikan untuk kuliner Grobogan.
Selain Sweike, Nasi Becek, Nasi Pager, Nasi
Pecel Grambengan Purwodadi juga memiliki khas Kuliner Nasi Jagung. Seperti bisnis
yang di geluti Harsiti dari desa Dayang.
Memulainya sejak tahun 2001 membawa berkah Harsiti dan keluarga. Penulis
berlangganan sego jagung sejak tahun 2005, warung yang sederhana, dinding dari
papan kayu dengan lantai beralaskan tanah. Kini sudah berubah dengan dinding
dari batu bata, dan lantai beralaskan keramik. Tidak hanya itu biaya kuliah
anaknya merupakan hasil dari bisnis menjual sego jagung.
Harsiti bisa menjual nasi jagung 20 kg/
hari. Bahan jagung yang digunakan bukan sembarangan, melainkan jagung yang
berwarna putih karena jika jagung yang berwarna merah kebanyakan untuk bahan
ternak atau bahan campuran makanan anak anak. Jagung di Giling di pasar
Purwodadi lantai dua. Sedangkan lauk pelengkapnya biar makin seger ada lemi dan
botok yuyu sawah, Pepes Belut, Udang kali, Ikan Gabus, Ikan Banyar, Kedelai dan
Tolo, Iwak penyek, sambel terasi, sayur lompong, sayur asem-asem, dan gudangan
daun kates (papaya).
Dokpri: Pepes ikan Banyar (Pindang) |
Selain Harsiti kita juga bisa memanjakan
lidah kita di Warung Makan ibu Puji yang menyediakan Sego Jagung Goreng. Terletak
di sebelah pojok barat laut alun-alun purwodadi tepat didepan kantor pos. Warung
buka sejak tahun 2001 untuk gelar dagangan mulai pukul 17.00 - 24.00 WIB. Puji detemani
3 orang putranya, mas Agus, Imam dan mas Yadi sedangkan untuk malam minggu Puji
ditemani 4 orang putranya termasuk menantunya.
Seperti apasih
nasi goreng jagung, pastinya beda dengan nasi goreng Djakarta, nasi goreng gila,
nasi goreng babat. Bagi pecinta nasi goreng jagung, rasanya renyah, nikmat dan
beda dengan nasi beras. Kata seorang dokter nasi jagung bagus untuk mereka yang
punya penyakit Deabetes Militus. Cocok juga untuk mereka yang sedang diet
karena tidak banyak mengandung lemak jenuhnya.
Harga nasi
jagung tidak mahal cukup sediakan kocek 50.000 untuk lima orang sudah cukup. Lokasi
parkir yang luas, dan tempat yang sederhana akan membawa suasana alam purwodadi
yang bersahabat.
Dokpri: Dari kiri Ortu yang ku banggakan dan Penulis |
Pembaca yang baik jika ingin merasakan
nikmatnya nasi jagung khas desa ala
Purwodadi-grobogan Jawa Tengah, pembaca bisa datang langsung bersama keluarga
untuk pukul 08.00 – 14.00 WIB, bisa datang di keluarahan Dayang letaknya dari
simpang lima purwodadi ambil arah Solo kurang lebih 2 Km lalu belok kanan ambil
gang perkampungan, atau silahkan Tanya warung sego jagung Harsiti. Di gang yang
sama selain Harsiti ada lagi penjul sego jagung lainnya.
Warung makan milik Harsiti |
Jika pembaca melintas ke Purwodadi sore
hari sekitar pukul 17.00 – 12. 00 WIB pembaca bisa datang ke alun-alun
purwodadi untuk menikmati nasi jagung khas Bu Puji untuk menikmati sego jagung goreng.
Penulis bangga menjadi putra daerah
Grobogan, berharap kuliner Grobogan dapat menjadi ikon daerah. Bukan promosi
tapi inilah curhatan hatiku untuk pembaca para budiman.
Grobogan, 14 Juni 2015
salam
Setiawan Widiyoko
No comments:
Post a Comment
Komentar anda sangat bermanfaat