• Setealah Anda menemukan tag diatas, salin script dibawah ini tepat diatas/sebelumnya TKW Grobogan meninggal di Arab Saudi, di duga gantung diri.

4/24/2016

TKW Grobogan meninggal di Arab Saudi, di duga gantung diri.

Identitas Pahlwan Devisa
Grobogan kembali berduka setelah warganya Darwati warga asal dusun Truwis, desa Ketangirejo kecamatan Godong Jawa Tengah meninggal di Arab Saudi. Di kabarkan Darwati (43) ditemukan tewas dalam posisi tergantung didalam kamar mes tempat dia bekerja. Lehernya terjerat kain kerudung yang diikatkan di kontruksi bagian atas kamar.

 

Kabar itu telah membuat syok seluruh keluarga, lantaran ada ketidak wajaran. Darwati berangkat kerja ke Arab Saudi sejak awal tahun 2012 melalui PT Putri Mandiri Abadi, Bekasi. Ibu dua anak ini berprofesi sebagai Cleaning Service di sebuah Rumah Sakit di daerah Arab Saudi.

Sebelumnya keluarga sudah mendapatkan kabar dari PJTKI serta teman kerja Darwati, yang memberitahukan adanya kabar duka tersebut pada sabtu (9/4) sekitar pukul 05.00 tutur Sukirman (38) (tribunjateng.com)

Sukirman juga menyampaikan bahwa pihak otoritas Arab Saudi , masih menyelidiki kasus bunuh diri, karena ada dugaan dan kejanggalan pada kematian Darwati. Terlihat kartu ATM Darwati hilang, pintu terbuka lebar, padahal kebiasaan korban selalu menutup dan mengunci pintu. Posisi kamar terlihat juga acak acakan. Pihak keluarga juga meyakini bahwa Darwati tidak mungkin bunuh diri, karena selama ini tidak ada kata mengeluh yang terlontar dari wanita 43 tahun itu.
Sebelumnya Darwati pernah bercerita, dia ingin menyekolahkan anak-anaknya hingga ke jenjang perkuliahan, maka dengan cara dia bekerja keluar negeri berharap dapat mencukupi kebutuhan keluarganya di desa.

Pelajaran yang dapat di ambil dalam kasus ini
Kami bangga memiliki kalian semua, kalian yang menjadi pahlawan devisa, pahlawan yang bekerja di negeri orang untuk keluarga, dan bangsa. Kalian rela meninggalkan keluarga, kampung halaman demi cita-cita yang mulia. Kalian relakan karena Negara belum dapat memberikan pekerjaan kepada seluruh rakyatnya, maka pilihannya adalah apakah mau menjadi pengangguran atau bekerja dan mencari emas di negeri orang.

Pedih sungguh pedih, tapi itu jalan yang engkau pilih, kami bangga pada kalian pahlawan devisa. Semoga perjuangan kalian akan selalu mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. seperti yang di kisahkan seorang perempuan asal Grobogan Menjadi TKW Sejak lulus SMP. sudah 16 tahun ia bekerja di luar negeri.

Budaya, bahasa, adat istiadat, norma, aturan yang membedakan dengan Indonesia, tidak menjadi hambatan, kalian berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan mereka, kadang karena ketidak tahuan menjadikan alasan para majikan menyiksa para pekerjanya. Kami menangis dan tersayat hati jika mendengar berita itu. Kami yang sama warga biasa tidak bisa berbuat banyak, negaralah yang seharusnya menjadi benteng dan tameng jika warganya yang berada di luar negeri mendatkan perilaku yang tidak baik.

Perbedaan itu terkadang indah, terkadang juga menjengkelkan, dan perbedaan itu kadang menjadikan alasan berbuat semena-mena. Seperti yang di kisahkan pada zaman Nabi, pernah suatu ketika ada zaman jahiliyah, atau yang di kenal sebagai zaman kebodohan, yang kuat semakin kuat dan lemah semakin lemah. Tentu kita tidak menginginkan ini terjadi kembali pada warga Indonesia di luar negeri. Maka selalu waspada dan hati-hati menjadi kunci utama dalam bekerja di luar negeri.

Bangsa kita adalah bangsa yang beradab, bangsa yang kuat, dan kita punya tentara nasioanal yang tangguh, tak pantang menyerah, mereka siap mengangkat senjata demi melindungi warganya dari ancaman pihak luar. Kalian pahlawan devisaku, kalian sama kuatnya, sama berjuangnya,  tanpa adanya kalian, ketrampilan kalian, keringat kalian negara maju seperti Korea, Jepang, Singapura, Malaysia, Arab Saudi, Hongkong, Taiwan, Australia, Amerika dan lainnya akan lumpuh karena minim pekerja. Hidup dan jayalah pahlawan Devisaku.

Kami bahagia bergelut lumpur dan terik matahari untuk kemakmuran
Raihlah mimpi untuk kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga, kampung halaman, saudara, sanak famili, keluarga dan teman teman desa menunggumu untuk kembali. 

Grobogan, 24 April 2016
Setiawan Widiyoko


sumber gambar: http://banjarmasin.tribunnews.com/


No comments:

Post a Comment

Komentar anda sangat bermanfaat