• Setealah Anda menemukan tag diatas, salin script dibawah ini tepat diatas/sebelumnya Gonjang Ganjing di Grobogan

6/19/2016

Gonjang Ganjing di Grobogan

Dokpri: Gerbang masuk kantor Bupati
Masih teringat  dalam ingatan, pilkada kabupaten Grobogan  telah melahirkan pimpinan baru yakni Sri Sumarni, SH, MM dan Edi Maryono, SH, MM. Kedua pasangan itu menang karena partai pengusungnya yakni PDIP, PKB, PAN dan HANURA. Mereka mendapatkan perolehan suara mayoritas.

Tulisan ini bukan bermaksud mengingatkan kembali duka keluarga dan tim sukses Edy Maryono, namun ini semata-mata karena kegalauan saya sebagai masyarakat biasa yang jauh sekali untuk dapat mengakses perpolitikan di kabupaten Grobogan.


Yaa..akhirnya Bu Sri Sumarni di lantik dan disumpah jabatan seorang diri oleh gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada hari senin (21/3/2016) pukul 10.00 WIB di gedung Gradhika Bhakti Praja yang bertempat di Jalan Pahlawan Semarang. Dalam acara itu di hadiri para pimpinan FKPD Provinsi Jawa Tengah maupun dari kabupaten Grobogan. Hadir pula mantan bupati Grobogan Bambang Pudjiono dan mantan wakil bupati Icek Baskoro.

Dokpri: Bupati Grobogan tanpa di dampingi wakil
Pelantikan dan sumpah jabatan itu harus tetap di jalankan meskipun tanpa wakil bupati. Dalam UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah pada pasal 29 ayat (2) jo. Pasal 29 ayat (1) tentang kepala daerah atau wakil kepala daerah yang berhenti karena berhalangan tetap, roda pemerintahan harus tetap jalan meskipun ada kekosongan jabatan yaitu dengan cara  mengangkat  Sekretaris Daerah oleh kementerian dalam negeri. Dalam hal menempati dalam menempati kekosongan  Sekda memiliki wewenang untuk menjalankan roda pemerintahan tetapi tidak di perkenankan untuk menetapkan suatu keputusan yang berakibat timbulnya hokum.

Lantas bagaimana jika keduanya meninggal dunia atau salah satunya, maka hal ini harus segera di sampaikan oleh pimpinan DPRD untuk diputuskan dalam rapat paripurna agar di berhentikan atau akan memilih pimpinan yang baru. Namun demikian memilih pengganti Edy Maryono harus dengan persetujuan Bupati Grobogan Sri Sumarni. Jikalau tidak memilih wakil bupati yang baru tidak akan berakibat hokum.

Tetapi dengan kekosongan itu pemerintahan kabupaten Grobogan akan pincang layaknya kapal yang memiliki seorang Nahkoda, tanpa di damping seoarang wakil. Atau seperti tubuh kita, yang jalan terseok seok lantaran kaki satunya sakit atau patah.

Sampai hari ini masyarakat Grobogan masih bertanya siapa pengganti Edy Maryono mungkinkah pengusung dari (1)  PKB HM Nurwibowo (ketua DPC PKB Kab. Grobogan Wakil ketua DPRD Grobogan  (2) Setiawan Djoko Purwanto ketua DPC Hanura Kab. Grobogan Anggota DPRD Grobogan (3) Sarjono  DPC PAN  anggoata DPRD Grobogan (4) Ahmad Andy Saputra anak pertama Edy Maryono dan (5) Pangkat Djoko Widodo (Sekretaris DPRD Grobogan. (6) pemilik Rupiah banyak (7) Pengatur dagang sapi (8) Masyarakat yang komit tentang Grobogan (9) …………………(10) ……………….(11)………………….(12)…………………………(13)……………………...???????

Yang ramai di perbincangkan
Bupati Grobogan Sri Sumarni, SH, MM bersama Setiawan Djoko Purwanto (Anggota DPRD)

Bupati Grobogan Sri Sumarni, SH, MM bersama Mas Kris
Sekda Grobogan H. Sugiyanto, SH, MM (Kalangan Birokrat)

Isi Pendapat anda di kolom komentar


Silkahkan tuliskan menurut persepsi anda sendiri dalam kolom komentar di akhir tulisan ini.
Masyarakat memiliki peluang yang sama untuk menempati di kursi wakil bupati.  Kabar ini juga banyak mengagetkan di kalangan politisi  daerah maupun Nasional, karena isunya siapa yang siap menduduki kursi wakil bupati dia harus membayar uang kepada tim sukses dan pengusung partai dengan jumlah angka Nol “000000000000000000” Mestinya Milyaran.

Ada juga yang mengatakan para investor Semen dan Industri akan mengajukan calon, karena ini sangat baik untuk dapat mengatur perda Grobogan, sehingga pabrik Semen dan Industri-industri dapat di setujui oleh pemerintah daerah. Maklum ijin lebih dari 20 tahun belum juga di garap gara ijinnya masih belum turun.

Nilai tawar ini juga perlu di perhitungkan bagi mereka yang saat ini sudah duduk di kursi DPRD, pertimbangan ini didasarkan pada (1) Karier Politik (2) Ketenaran dan Materi. Pertama  Jika Karir maka yang layak untuk menduduki kursi wakil bupati adalah mereka yang masih muda, memiliki cara pandang berfikir yang luas, memiliki banyak jaringan, dan cakap dalam menjalankan roda kepemerintahan. Kedua jika ketenaran dan materi pastilah calon ini bukan  calon yang muda melainkan calon yang memiliki modal besar dan memiliki kekuatan politik besar pula di legislatif.  Tapi sayangnya  pilihan kedua ini akan membuat Sri Sumarni tidak nyaman, karena akan terbayang bayang oleh diel diel politik atau politik dagang sapi yang berdampak pada ketidak jujuran dan bahkan rentan koruptif.

Tulisan yang seimbang adalah jika statemen di dalamnya tidak satu arah atau hanya dari satu sumber, dari dasar itu maka penulis sempatkan mencari orang yang sekiranya dapat memberikan pandangan  baik secara politik maupun secara strategis, akhirnya penulis teringat sosok anak muda pada tahun 2014 pernah mencalonkan diri menjadi anggota DPR RI dari Partai Hanura, namanya Kristiawanto. Sejak lulus kuliah 2008 di Unissula Semarang Mas Kris ke Jakarta untuk menjadi Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam berkantor di Jakarta. Dari situlah kris muda mulai belajar dengan tokoh politik nasional seperti Yuddy Crisnandy yang pada waktu itu bang Yuddy masih menjabat sebagai anggota DPR RI Fraksi Golkar dan akhirnya bergabug ke Partai Hanura karena ia mundur dari Partai lantaran Yuddy seorang tokoh muda berani menggunakan hak angketnya pada tahun 2012 saat ada kebijakan BBM naik. Lumrah jika Mas Kris 2014 lalu dapat mencalonkan diri dari partai Hanura dengan mudah.

Dalam wawancara lewat telp itu, nampaknya Mas Kris tidak mau berkomentar tentang politik di Grobogan. Bagaimana pandangan Mas Kris tentang pengganti wakil bupati Grobogan?

“Siapapun wakil bupati kelak yang mendampingi bupati saat ini harus mempunyai visi yang sama dengan bupati, karena potensi Grobogan sangat besar, apabila salah kelola percepatan pembangunan akan terhambat. Visi besar yang sudah di canangkan bupati harus dapat di wujudkan bersama wakilnya. Jadi keberadaan wakil bupati harus mampu menjadi energi baru bagi bupati untuk melakukan percepatan pembangunan di Grobogan. Sehingga Grobogan yang “Gemah ripah loh Jinawi” dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Grobogan” (Kristiawanto)

Pendapat lainnya oleh pak Gimi seorang petani

“ Nek Wakile Bupati orak ono mesakke bu Sri to mas. Nek pengen mlakune jejek orang pincang yo ndang gage golek gantine. Nek sopo penggantine aku orak mudeng mas., hla nek ditakoni wulan ketigo nandur opo aku mudeng mas. Ngene waelah sing penting rego rabuk murah, rego pari duwur, dalan sing elek , nggronggal ndang gage di dandani. Pejabate ojo kakean korupsi”(Pak Gimin)

“ Wakil Bupati urusan pemerintah pak, aku gak wani komentar, mengko nek kliru iso di penjara” (mbah Paimo)

“Pengenku Wakil Bupatine ngerti keadaan wong cilik, ora kakean ngomong tapi tindakane kosong blong (mbah Parjan)

“Biarkan pemerintah kabupaten Grobogan menentukan sendiri siapa yang akan di pilih menjadi wakil bupati atau bupati tanpa pendamping hingga akhir periode jabatannya” (Rochim seorang Mahasiswa)

" Nek kulo sing penting dagangane laris pak, manut karo pementiah wae (Bu Sri penjual Nasi Pagar)

"Kekosongan Wakil Bupati harus di ganti dari kalangan Birokrat, hal ini untuk mengimbangi Bupati nya yang berasal dari Pengusaha. jika keduanya di sandingkan roda pemerintahan dapat berjalan lancar dan semakin baik (umi PNS Kab. Grobogan)

Keinginan masyarakat adalah sederhana, yaitu transparansi dalam segala bidang. Silahkan pemerintah menetapkan seperti apa jalannya pemerintahan ke depan. Jika tanpa wakil bupati akan jalan lebih baik , maka itu menjadi pilihan yang harus di pertanggung jawabkan oleh pemerintah daerah. Saat ini masyarakat semakin cerdas untuk mengawal segala kebijakan yang ada di Grobogan.

Selamat menjalankan ibadah puasa 1437 H para pembaca semua” Efek habis subuhan di Mushola lanjut corat coret” jikalau ada salah ketik maapin ya

Grobogan, 19 Juni 2016
Salam

Setiawan

4 comments:

  1. Investor semen ikut bermain?malah makin rusak lingkungan Grobogan..masih banyak industri lain yg sesuai dengan karakteristik daerah seperti garmen, tekstil, pakan ternak dan pengolahan makanan..Wabup idealnya dari kalangan birokrat yang sdh memiliki jam terbang dan kompetensi tinggi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalangan dari manapun dan siapapun semoga dapat memberikan yang terbaik untuk perubahan Grobogan. Grobogan memiliki potensi wilayah yang sangat besar, baik pariwisatanya, geografisnya serta potensi SDM yang belum banyak di maksimalkan oleh pemerintah daerah.

      Delete
  2. bagi kami..
    sosok yg sekiranya pas memang dari birokrat.. sebagai penyeimbang biar menjadi balance dalam memimpin grobogan.
    ada pengusaha dan birokrat...

    ReplyDelete
  3. bagi kami..
    sosok yg sekiranya pas memang dari birokrat.. sebagai penyeimbang biar menjadi balance dalam memimpin grobogan.
    ada pengusaha dan birokrat...

    ReplyDelete

Komentar anda sangat bermanfaat