• Setealah Anda menemukan tag diatas, salin script dibawah ini tepat diatas/sebelumnya Mie "thok thok" Grobogan

6/30/2016

Mie "thok thok" Grobogan

Dokpri: Membantu Pak Tugiyo

Grobogan memang kaya dengan kulinernya, seperti Sweike, nasi jagung, becek, pecel Grambengan, nasi pager, Soto dan kuliner yang muncul pada malam hari seperti mie thok thok.

Dinamakam mie thok thok karena cara menjualnya unik. Dengan gerobak yang di pikul keliling perkampungan penjual tidak perlu teriak teriak layaknya penjual jamu gendhong "mu...jamu....jamu...jamu...mu..jam...jam..jamu..jamu". cukup kayu sebesar jempol tangan di pukul pukulkan ke bambu yang sudah di belah dengan panjang 30 cm lebar 5 cm. Posisi bambu paling tengah di kupas hingga membentuk cekungan. Terdengar suara "thok" jika di pukul adalah dari cekungan bambu itu.


suara ini jika dipukul pukul bisa terdengar telinga orang normal hingga jarak 200 meter. Di kampung jika suara ini mulai terdengar banyak yang keluar rumah untuk menyambut penjual mie thok. dari jarak 200 meter sayup sayup terlihat lampu "Damar"  (lampu yang menggunakan bahan bakar minyak tanah, atau minyak solar) lampu itu di tutup dengan kaca "semprong" agar tidak mati jika tertiup angin.

Dokpri: Mienya pedes bikin gobyos
Mie Thok-thok sangat nikmat jika disantap pada saat cuaca dingin. karena dapat membantu menghangatkan tubuh. kenapa bisa seperti itu? karena bahan bumbu racikan ada campuran biji merica, wajar jika kita menyantap mie itu langsung tubuh kita hangat.

Seperti yang di kisahkan pak Tugiyo kelahiran Grobogan, 21 September 1977. Ia menceritakan kisahnya menjual Mie -thok. mulai dari remaja yang ikut orang keliling kampug, hinga akhirnya ia dapat menjual mie sendiri keliling kampung.
Dokpri: Bara api menambah mantab rasanya

pertama menjual mie awal tahun 1990 yang dilakukan Tugiyo adalah membuat gerobak. Design gerobak ini di konsep model "Pikulan" karena akan menekan biaya agar lebih murah dan pada waktu itu menghabiskan biaya Rp. 150.000. model gerobak yang sekarang sudah banyak berubah dengan menggunakan gerobak model dorong dan biayanya mencapai 1.500.000.

Awalnya Tugiyo berjualan secara keliling di kampung selama hampir 15 tahun,  dengan di bantu istrinya Puji Astutik menyiapkan bumbu dan sate pada siang hari. adapun bumbu yang disiapkan seperti Garam, bawang putih, merica, kemiri, dan gula. untuk takarannya Puji enggan menyebutkan. mungkin ini berkaitan dengan resepnya yang enak, nikmat dan mantab. maka wajar jika resep di rahasiakan. dalam semalem Tugiyo bisa mendapatkan pendapatan kotor mulai dari 300.000-500.000. 

cara memasak Mie Thok tidak menggunakan gas melainkan menggunakan arang yang di bakar, lalu di kasih angin melalui kipas manual, bara api dari kayu akan menambah lezat cita rasa mie thok. saat itu penulis melakukan kursus singkat bagaiman cara memasak mie, dan alhamdulillah berhasil membuat mie satu piring untuk di makan sendiri.

Dokpri: Ramai Pengunjung
Akhirnya Tugiyo sejak 2 tahun yang lalu tidak berkeliling lagi, melainkan mangkal di derah Gerdusili Gubug-Grobogan. jika ingin mampir di Mie thok nya pak Tugiyo, silahkan datang setetah Magrib, adapun petunjuk arah jalannya dari pertigaan Gubug ambil jalan ke arah Kedungjati-Salatiga kurang lebih 2 km. atau dari PKU Muhammadiyah Gubug arah Kedungjati-Salatiga kurang lebih 1,6 km. letaknya di sebelah kiri. jangan kaget jika kalian harus antri untuk menikmati mie ini. pembelinya banyak dan kita harus sabar menunggu.

 Kelompok Mie di Grobogan

Di Grobogan penjual Mie"Thok-thok"menurut pengamatan penulis yang kebetulan mempunyai hobi makan mie thok, ada empat kelompok kecamatan di Grobogan yang memiliki basis penjual mie. dan cita rasanya semua berbeda-beda. adapun kecamatan itu antara lain Pertama: kecamatan Brati basis penjualnya ada di desa Bantar, kedua: Kecamatan Penawagan basisnya ada pada desa Kramat, ketiga: Kecamatan Godong basisnya ada pada desa Ketitang, keempat: Kecamatan Gubug basisnya di desa Kuwaron dan Kunjeng.

Jika pembaca melintas di sepanjang jalan Grobogan mudah mendapatkan penjual mie thok di Grobogan  jika dari arah Semarang ke Grobogan menurut pengamatan penulis titik penjual nya adalah 1) Pom Bensin Ganepo Karangawen 2) Depan Toko Lestari Tegowanu 3) Pertigaan Gubug 4) Pasar Gubug 5) Depan RS PKU Muhammadiyah 6) Gerdusili 7) Pintu masuk desa Ketitang 8) Depan kantor UPTD Kecamatan Godong 9) Depan Puskesmas Godong I  10)Depan Pom Bensin Godong 11) Samping Masjid desa Ngeluk Penawangan 12) Depan kantor kelurahan penawangan 13) Depan Pom Bensin Nglejok 14) Jalan lingkar purwodadi desa Bantar Brati 15) Depan Pom Bensin Getas Rejo 16) Depan Pom Bensin Wirosari.

Kesempatan untuk menikmati kuliner di Grobogan adalah saat tepat pada musim Mudik, silahkan keliling di kabupaten terluas kedua setelah cilacap untuk menikmatinya tidak perlu mengeluarkan biaya mahal. Grobogan segalanya masih murah dengan harga bersahabat. selamat menikmati para pengunjung kabupatenku.

Grobogan, 23 Juli 2016

Salam
Setiawan Widiyoko





No comments:

Post a Comment

Komentar anda sangat bermanfaat