Dokpri: Gerbang masuk kantor Bupati |
Masih teringat dalam
ingatan, pilkada kabupaten Grobogan
telah melahirkan pimpinan baru yakni Sri Sumarni, SH, MM dan Edi Maryono,
SH, MM. Kedua pasangan itu menang karena partai pengusungnya yakni PDIP, PKB,
PAN dan HANURA. Mereka mendapatkan perolehan suara mayoritas.
Tulisan ini bukan bermaksud mengingatkan kembali duka
keluarga dan tim sukses Edy Maryono, namun ini semata-mata karena kegalauan
saya sebagai masyarakat biasa yang jauh sekali untuk dapat mengakses
perpolitikan di kabupaten Grobogan.
Yaa..akhirnya Bu Sri Sumarni di lantik dan disumpah jabatan
seorang diri oleh gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada hari senin
(21/3/2016) pukul 10.00 WIB di gedung Gradhika Bhakti Praja yang bertempat di
Jalan Pahlawan Semarang. Dalam acara itu di hadiri para pimpinan FKPD Provinsi
Jawa Tengah maupun dari kabupaten Grobogan. Hadir pula mantan bupati Grobogan
Bambang Pudjiono dan mantan wakil bupati Icek Baskoro.
Dokpri: Bupati Grobogan tanpa di dampingi wakil |
Pelantikan dan sumpah jabatan itu harus tetap di jalankan
meskipun tanpa wakil bupati. Dalam UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah pada pasal 29 ayat (2) jo. Pasal 29 ayat (1) tentang kepala daerah atau
wakil kepala daerah yang berhenti karena berhalangan tetap, roda pemerintahan
harus tetap jalan meskipun ada kekosongan jabatan yaitu dengan cara mengangkat
Sekretaris Daerah oleh kementerian dalam negeri. Dalam hal menempati dalam
menempati kekosongan Sekda memiliki
wewenang untuk menjalankan roda pemerintahan tetapi tidak di perkenankan untuk
menetapkan suatu keputusan yang berakibat timbulnya hokum.
Lantas bagaimana jika keduanya meninggal dunia atau salah
satunya, maka hal ini harus segera di sampaikan oleh pimpinan DPRD untuk
diputuskan dalam rapat paripurna agar di berhentikan atau akan memilih pimpinan
yang baru. Namun demikian memilih pengganti Edy Maryono harus dengan
persetujuan Bupati Grobogan Sri Sumarni. Jikalau tidak memilih wakil bupati
yang baru tidak akan berakibat hokum.
Tetapi dengan kekosongan itu pemerintahan kabupaten Grobogan
akan pincang layaknya kapal yang memiliki seorang Nahkoda, tanpa di damping seoarang
wakil. Atau seperti tubuh kita, yang jalan terseok seok lantaran kaki satunya
sakit atau patah.
Sampai hari ini masyarakat Grobogan masih bertanya siapa
pengganti Edy Maryono mungkinkah pengusung dari (1) PKB HM Nurwibowo (ketua DPC PKB Kab. Grobogan
Wakil ketua DPRD Grobogan (2) Setiawan
Djoko Purwanto ketua DPC Hanura Kab. Grobogan Anggota DPRD Grobogan (3)
Sarjono DPC PAN anggoata DPRD Grobogan (4) Ahmad Andy Saputra
anak pertama Edy Maryono dan (5) Pangkat Djoko Widodo (Sekretaris DPRD
Grobogan. (6) pemilik Rupiah banyak (7) Pengatur dagang sapi (8) Masyarakat
yang komit tentang Grobogan (9) …………………(10) ……………….(11)………………….(12)…………………………(13)……………………...???????
Yang ramai di perbincangkan
Bupati Grobogan Sri Sumarni, SH, MM bersama Setiawan Djoko Purwanto (Anggota DPRD) |
Bupati Grobogan Sri Sumarni, SH, MM bersama Mas Kris |
Sekda Grobogan H. Sugiyanto, SH, MM (Kalangan Birokrat) |
Isi Pendapat anda di kolom komentar |
Silkahkan tuliskan
menurut persepsi anda sendiri dalam kolom komentar di akhir tulisan ini.
Masyarakat memiliki peluang yang sama untuk menempati di kursi
wakil bupati. Kabar ini juga banyak mengagetkan
di kalangan politisi daerah maupun
Nasional, karena isunya siapa yang siap menduduki kursi wakil bupati dia harus
membayar uang kepada tim sukses dan pengusung partai dengan jumlah angka Nol “000000000000000000”
Mestinya Milyaran.
Ada juga yang mengatakan para investor Semen dan Industri
akan mengajukan calon, karena ini sangat baik untuk dapat mengatur perda
Grobogan, sehingga pabrik Semen dan Industri-industri dapat di setujui oleh
pemerintah daerah. Maklum ijin lebih dari 20 tahun belum juga di garap gara ijinnya
masih belum turun.
Nilai tawar ini juga perlu di perhitungkan bagi mereka yang
saat ini sudah duduk di kursi DPRD, pertimbangan ini didasarkan pada (1) Karier
Politik (2) Ketenaran dan Materi. Pertama Jika Karir maka yang layak untuk menduduki
kursi wakil bupati adalah mereka yang masih muda, memiliki cara pandang berfikir
yang luas, memiliki banyak jaringan, dan cakap dalam menjalankan roda
kepemerintahan. Kedua jika ketenaran dan materi pastilah calon ini bukan calon yang muda melainkan calon yang memiliki
modal besar dan memiliki kekuatan politik besar pula di legislatif. Tapi sayangnya pilihan kedua ini akan membuat Sri Sumarni
tidak nyaman, karena akan terbayang bayang oleh diel diel politik atau politik
dagang sapi yang berdampak pada ketidak jujuran dan bahkan rentan koruptif.
Tulisan yang seimbang adalah jika statemen di dalamnya tidak
satu arah atau hanya dari satu sumber, dari dasar itu maka penulis sempatkan
mencari orang yang sekiranya dapat memberikan pandangan baik secara politik maupun secara strategis,
akhirnya penulis teringat sosok anak muda pada tahun 2014 pernah mencalonkan
diri menjadi anggota DPR RI dari Partai Hanura, namanya Kristiawanto. Sejak lulus
kuliah 2008 di Unissula Semarang Mas Kris ke Jakarta untuk menjadi Pengurus
Besar Himpunan Mahasiswa Islam berkantor di Jakarta. Dari situlah kris muda
mulai belajar dengan tokoh politik nasional seperti Yuddy Crisnandy yang pada
waktu itu bang Yuddy masih menjabat sebagai anggota DPR RI Fraksi Golkar dan
akhirnya bergabug ke Partai Hanura karena ia mundur dari Partai lantaran Yuddy
seorang tokoh muda berani menggunakan hak angketnya pada tahun 2012 saat ada
kebijakan BBM naik. Lumrah jika Mas Kris 2014 lalu dapat mencalonkan diri dari
partai Hanura dengan mudah.
Dalam wawancara lewat telp itu, nampaknya Mas Kris tidak mau
berkomentar tentang politik di Grobogan. Bagaimana pandangan Mas Kris tentang
pengganti wakil bupati Grobogan?
“Siapapun wakil bupati kelak yang mendampingi bupati saat ini harus
mempunyai visi yang sama dengan bupati, karena potensi Grobogan sangat besar,
apabila salah kelola percepatan pembangunan akan terhambat. Visi besar yang
sudah di canangkan bupati harus dapat di wujudkan bersama wakilnya. Jadi keberadaan
wakil bupati harus mampu menjadi energi baru bagi bupati untuk melakukan
percepatan pembangunan di Grobogan. Sehingga Grobogan yang “Gemah ripah loh
Jinawi” dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Grobogan” (Kristiawanto)
Pendapat lainnya oleh pak Gimi seorang petani
“ Nek Wakile Bupati orak ono mesakke bu Sri to mas. Nek pengen mlakune
jejek orang pincang yo ndang gage golek gantine. Nek sopo penggantine aku orak
mudeng mas., hla nek ditakoni wulan ketigo nandur opo aku mudeng mas. Ngene waelah
sing penting rego rabuk murah, rego pari duwur, dalan sing elek , nggronggal
ndang gage di dandani. Pejabate ojo kakean korupsi”(Pak Gimin)
“ Wakil Bupati urusan pemerintah pak,
aku gak wani komentar, mengko nek kliru iso di penjara” (mbah Paimo)
“Pengenku Wakil Bupatine ngerti keadaan wong cilik, ora kakean ngomong tapi tindakane kosong blong (mbah Parjan)
“Biarkan pemerintah kabupaten Grobogan menentukan sendiri siapa yang akan
di pilih menjadi wakil bupati atau bupati tanpa pendamping hingga akhir periode
jabatannya” (Rochim seorang Mahasiswa)
" Nek kulo sing penting dagangane laris pak, manut karo pementiah wae (Bu Sri penjual Nasi Pagar)
"Kekosongan Wakil Bupati harus di ganti dari kalangan Birokrat, hal ini untuk mengimbangi Bupati nya yang berasal dari Pengusaha. jika keduanya di sandingkan roda pemerintahan dapat berjalan lancar dan semakin baik (umi PNS Kab. Grobogan)
Keinginan masyarakat adalah sederhana, yaitu transparansi dalam segala bidang. Silahkan
pemerintah menetapkan seperti apa jalannya pemerintahan ke depan. Jika tanpa
wakil bupati akan jalan lebih baik , maka itu menjadi pilihan yang harus di
pertanggung jawabkan oleh pemerintah daerah. Saat ini masyarakat semakin cerdas
untuk mengawal segala kebijakan yang ada di Grobogan.
Selamat menjalankan ibadah puasa 1437 H para pembaca semua” Efek habis subuhan di Mushola lanjut corat
coret” jikalau ada salah ketik maapin ya
Grobogan, 19 Juni 2016
Salam
Setiawan
Investor semen ikut bermain?malah makin rusak lingkungan Grobogan..masih banyak industri lain yg sesuai dengan karakteristik daerah seperti garmen, tekstil, pakan ternak dan pengolahan makanan..Wabup idealnya dari kalangan birokrat yang sdh memiliki jam terbang dan kompetensi tinggi.
ReplyDeletekalangan dari manapun dan siapapun semoga dapat memberikan yang terbaik untuk perubahan Grobogan. Grobogan memiliki potensi wilayah yang sangat besar, baik pariwisatanya, geografisnya serta potensi SDM yang belum banyak di maksimalkan oleh pemerintah daerah.
Deletebagi kami..
ReplyDeletesosok yg sekiranya pas memang dari birokrat.. sebagai penyeimbang biar menjadi balance dalam memimpin grobogan.
ada pengusaha dan birokrat...
bagi kami..
ReplyDeletesosok yg sekiranya pas memang dari birokrat.. sebagai penyeimbang biar menjadi balance dalam memimpin grobogan.
ada pengusaha dan birokrat...