Sumber Gambar: Grobogan.go.id |
Jeneng kui doa (nama adalah doa) demikian orang tua mengajarkan kepada kita. Maka di anjurkan jika memiliki anak jangan menamakan sembarangan. misalkan karena kelahirannya susah di namakan Denan (Ngeden Tenanan), atau lahire hari kamis pon di namakan "Kempon".
Begitupun juga seperti kabupaten Grobogan memiliki lambang daerah bukan asal di buat tetapi membutuhkan renungan agar setiap gambar memiliki makna. lambang daerah Grobogan di syahkan pada tanggal 23 september 1968 melalui keputusan menteri dalam negeri tanggal 8 februari 1971 Nomor Pemda 101412-30, bahwa lambang derah pemerintah kabupaten Grobogan memiliki arti sebagai berikut:
- Perisai dengan batas tali bersimpul delapan dengan tulisan "Kabupaten Grobogan" Bermakna bahwa wilayah kabupaten Grobogan dikelilingi delapan kabupaten tetangga (Semarang, Demak, Kudus, Pati, Blora, Sragen, Boyolali, Salatiga)
- Bintang warna kuning emas, dan bergaris pinggir putih, Artinya Ketuhanan Yang Maha Esa. ini mencerminkan bahwa seluruh rakyat dan penduduk kabupaten Grobogan pada umumnya menyakini dan berbakti kepada tuhan YME dengan landasasan mental dan iktikad yang suci murni. sudut lima pada bintang artnya: pancasila. Masyarakat kabupaten Groogan khususnya dan Indonesia pada umumnya bertekad bulat dan yakin pada sepenuh hati bahwa pancasila adalah merupakan sumber hukum untuk mengurus dan megatur daerah serta merupakan dasar falsafah dari segala tindak tanduk dan gaya pembina Daerah.
- Warna dasar kuning, melambangkan kemurnian dan keluhuran budaya
- Alas berwarna biru tua dibagian bawah, Melambangkan kesetiaan, artinya rakyat Grobogan selalu setia pada bumi sebagai tempat berpijak, yaitu kesetiaan terhadap Daerah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
- Tiga gelombang aliran warna biru muda, Melambangkan 3 sungai utama yaitu sungai Tuntang, Serang dan Lusi yang berguna bagi rakyat kabupaten Grobogan
- Kobaran Api, Melambangkan sumber api alam di kabupaten Grobogan (Mrapen) sebagai simbol kehidupan dengan semangat yang menyala nyala dan tidak pernah padam.
- Warna Hijau yang membentuk simbol pohon dan daun jati berwarna kuning, Melambangkan hutan yang membentang di kabupaten Grobogan sebagaian besar merupakan pohon Jati yang di harapkan mampu memberikan kemakmuran.
- Gambar dua gunung berwarna biru, Melambangkan kondisi Geografis kabupaten Grobogan yang dibatasi oleh 2 (dua) pegunungan yaitu pegunungan Kendeng dan Pegunungan Kapur Utara.
- Gambar Penampang Melintang belahan bambu yang dijajarkan (klakah). "Klakah" adalah tempat pembuatan garam darat yang khas di Grobogan sebagai lambang kerajinan rakyat bidang industri kecil.
- Gambar bambu runcing, Melambangkan semangat seluruh rakyat dalam memperjuangkan, mempertahankan, membela dan mengisi kemerdekaan.
- Gambar bulir padi dan jagung, Melambangkan hasil utama pertanian dikabupaten Grobogan
- Gambar Simbol Cahaya Listrik/ halilaintar (Petir) , Melambangkan kekuatan alam yang harus dapat dikuasai oleh rakyat kabupaten Grobogan, menggambarkan karakter masyarakat kabupaten Grobogan dalam kemampuannya mengendalikan hawa nafsu, Halilintar (petir) ini diambil dari filosofi legenda Ki Ageng Selo
- Serangkaian 17 gerigi daun jati, 8 nyala kobaran api, 4 kelakah bambu, 5 ruas bambu runcing dan disinari cahaya halilintar, Melambangkan bahwa inti perjuangan masyarakat dan bangsa Indonesia yang ada di Kabupaten Grobogan dilandasi pada semangat proklamasi 17 agustur 1945.
Setelah membaca arti lambang daerah kabupaten Grobogan semoga dapat memberikan pelajaran bagi kita semua. jangan pernah lupakan tentang jati diri Grobogan dimanapun engkau berada dan simpan lah arti lambang ini dalam hati.
Grobogan, 12 Juli 2016
Salam
Setiawan Widiyoko
No comments:
Post a Comment
Komentar anda sangat bermanfaat